Level Ancaman: 1.28

Penangkapan sindikat penyelundupan Benih Bening Lobster oleh TNI AL Tim Fleet One Quick Respone (F1QR) di perairan Jambi, Sumatera Selatan.

Rangkuman:
WHAT: Penangkapan sindikat penyelundupan Benih Bening Lobster oleh TNI AL Tim Fleet One Quick Respone (F1QR) di perairan Jambi, Sumatera Selatan.
WHO: Tim Fleet One Quick Response (F1QR) TNI AL, Kolonel Laut (P) Sandi Kurniawan dari Lanal Palembang, empat orang tersangka penyelundupan dengan inisial MS, SL, HT, dan MR, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
WHEN: Hari Kamis, 16-05-2024.
WHERE: Perairan Lambur Luar, Tanjung Jabung Timur, Jambi.
HOW/Chronology: Tim F1QR TNI AL berhasil menangkap empat orang penyelundup benih lobster beserta barang bukti berupa 52 boks BBL jenis Pasir dan Mutiara sebanyak 277.800 ekor senilai Rp46.8 miliar di perairan Jambi, Sumatera Selatan. Mereka menggunakan kapal kayu (pompong) untuk membawa benih lobster menuju kapal cepat yang menunggu di tengah laut untuk selanjutnya dibawa ke Perairan Singapura.
6. Mengapa terjadi: Sindikat penyelundupan tersebut berupaya untuk memperdagangkan benih lobster ilegal ke negara lain dengan tujuan akhir Vietnam, melanggar peraturan terkait perdagangan internasional benih lobster dan merugikan kekayaan laut Indonesia.

Analisis Level Ancaman

Senjata: tanpa senjata
Sarana: kapal motor
Metode: terorganisir
Jaringan: regional
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: negara
Kepentingan: kekayaan
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil

Perihal: Penyelundupan Benih Bening Lobster di perairan Jambi, Sumatera Selatan

Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut meliputi pertama, adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap benih lobster di negara tujuan seperti Vietnam, sehingga memicu praktik penyelundupan secara ilegal. Kedua, kurangnya pengawasan di perairan menyebabkan pelaku berhasil menyelundupkan benih lobster dengan relatif mudah. Ketiga, adanya kolusi atau keterlibatan oknum-oknum tertentu yang memberikan dukungan atau kemudahan bagi pelaku dalam praktik penyelundupan. Dalang atau pelaku pada kejadian tersebut dapat berasal dari kalangan pengusaha atau pembeli di negara tujuan yang mendorong praktik ilegal ini. Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, diperlukan peningkatan pengawasan dan patroli di perairan, penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku penyelundupan, serta kerja sama antarinstansi baik di tingkat regional maupun nasional dalam mengatasi praktik ilegal ini.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 1.28

Teks asli
TNI AL dari unsur Tim Fleet One Quick Respone (F1QR) Lanal Palembang mengungkap sindikat penyelundup Benih Bening Lobster (BBL) di perairan Jambi, Sumatera Selatan, Kamis (16/5/2024). Pihaknya menangkap empat orang penyelundupan benih lobster di sekitar Perairan Lambur Luar, Tanjung Jabung Timur, Jambi

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Palembang, Kolonel Laut (P) Sandi Kurniawan mengatakan, Tim F1QR mengamankan sejumlah barang bukti berupa 52 boks BBL jenis Pasir dan Mutiara. Total sebanyak 277.800 ekor atau setara dengan Rp46.8 miliar.

“Kami juga mengamankan satu buah kapal kayu (pompong) yang digunakan oleh para pelaku untuk membawa ratusan ribu ekor benih lobster tersebut ke sebuah kapal cepat. Kapal cepat itu sudah menunggu di tengah laut untuk kemudian dibawa ke Perairan Singapura,” kata Sandi di Markas Lantamal III, Jakarta Utara, Kamis (16/5/2024).

Ia menyebut, modus para tersangka membawa benih lobster ke Singapura dengan tujuan akhir Vietnam. Penangkapan ini merupakan hasil pngembangan dari penangkapan sebelumnya pada 2 Mei 2024 kemarin.

“Pada tanggal 2 Mei 2024 kita juga berhasil menggagalkan penyelundupan benih lobster senilai Rp15 miliar. Itu dikemas di dalam 18 boks styrofom dengan total jumlah sekitar 99.648 ekor benih bening lobster,” kata Sandy.

Sandi mengatakan, keempat orang penyelundup dengan inisial MS (31 th), SL (42 th), HT (30 th), dan MR (23 th). Keempatnya masih menjalani proses pemeriksaan di Lanal Palembang, Sumatera Selatan.

Sementara itu, untuk ratusan ribu benih lobster yang berhasil diselamatkan diserahkan langsung ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Di mana nantinya benih lobster ini untuk kepentingan budidaya.