Rangkuman:
WHAT: Kelompok narkoba internasional yang dipimpin oleh Fredy Pratama masih buron dan aktif dalam menyuplai bahan baku narkoba ke Jakarta.
WHO: Fredy Pratama sebagai gembong narkoba internasional, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kepolisian Thailand, Malaysia, dan Australia.
WHEN: Hari Senin, 06-05-2024.
WHERE: Jakarta, Indonesia dan Thailand.
HOW/Chronology: Fredy Pratama masih buron dan berada di Thailand. Dia aktif dalam menyuplai bahan baku narkoba, termasuk ke Jakarta. Fredy diketahui mengendalikan clandestine lab di Sunter, Jakarta Utara. Polri bersama kepolisian dari tiga negara berkoordinasi untuk menangkap Fredy dan menyerahkan kasus pencucian uang istrinya kepada kepolisian Thailand.
WHY: Fredy Pratama terus beroperasi dalam penyelundupan narkoba dan clandestine lab di Jakarta untuk memperoleh keuntungan finansial meskipun dana keuangannya sudah menipis.
Analisis Level Ancaman
Senjata: tanpa senjata
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: terorganisir
Jaringan: internasional
Dukungan: luar negeri
Bisnis: narkoba
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: kekayaan
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil
Perihal: Kegiatan penyelundupan dan penyalahgunaan narkoba oleh gembong narkoba internasional Fredy Pratama yang masih buron.
Opini dan Prediksi: Kejadian serupa telah terjadi di masa lalu, dimana gembong narkoba internasional yang buron masih beroperasi dan menyuplai bahan narkoba ke wilayah Indonesia. Prediksi kejadian serupa dapat terjadi lagi di masa depan jika upaya pengamanan dan pemberantasan jaringan narkoba tidak ditingkatkan secara internasional. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya kejadian serupa adalah kerjasama antar negara yang belum optimal dalam menangani kejahatan lintas negara serta ketidakmampuan dalam memutus rantai pasok narkoba secara efektif.
Teks asli
JAKARTA, KOMPAS.com – Gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama hingga kini masih buron. Kepolisian Republik Indonesia (Polri), bersama Kepolisian Thailand, Malaysia dan Australia memutuskan bekerjasama untuk menangkap buronan itu.
Direktur Tindak Pidana NarkobaBareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa menjelaskan, dia bersama petinggi kepolisian dari tiga negara sudah menggelar pertemuan pada akhir April 2024 untuk membahas perkembangan penyidikan masing-masing negara.
“Hasil pertemuan kami dengan kepolisian Australia, Malaysia dan Thailand menjelaskan bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan,” ujar Mukti di Bareskrim Polri, Senin (6/5/2024) kemarin.
Dari tempat persembunyiannya itu, Fredy juga masih cukup gencar menyuplai bahan baku narkoba, termasuk ke Jakarta. Pengiriman dilakukan oleh anggota jaringannya, untuk diproduksi oleh anak buahnya.
Mukti mencontohkan clandestine lab di Sunter, Jakarta Utara, yang digerebek oleh Satgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) Polri beberapa waktu lalu masih berada di bawah kendali Fredy Pratama.
“Kenapa Fredy Pratama gencar sekarang mengirim barang dan membuat clandestine lab di Jakarta? karena dana keuangannya sudah menipis. Dia sudah kehabisan modal,” kata Mukti.
Polisi Thailand tangani TPPU
Dalam pertemuan antara kepolisian itu, Polri juga bersepakat untuk menyerahkan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) istri Fredy Pratama ditangani oleh kepolisian Thailand.
Polri sebelumnya sudah menyelidiki kasus TPPU atau money laundry oleh istri Fredy, tetapi hasil sementara menunjukkan bahwa pencucian uang itu berlangsung di Thailand.