Level Ancaman: 1.08

Penembakan tiga orang oleh prajurit TNI di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan yang menyebabkan kerusuhan.

Rangkuman:
WHAT: Penembakan tiga orang oleh prajurit TNI di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan yang menyebabkan kerusuhan.
WHO: TNI, Organisasi Papua Merdeka (OPM), warga Puncak Jaya.
WHEN: Hari Selasa, 16-07-2024 (tanpa informasi jam pasti).
WHERE: Di daerah Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan, Provinsi Papua.
HOW/Chronology: Prajurit TNI menembak tiga orang yang mereka sebut sebagai anggota gerombolan OPM. Hal ini memicu kerusuhan di mana warga membakar kendaraan-kendaraan, termasuk yang milik TNI Polri. Pasca-kerusuhan, situasi di Puncak Jaya berangsur kondusif tetapi aktivitas masyarakat lumpuh.
WHY: Penembakan dilakukan oleh TNI karena melumpuhkan gerombolan OPM yang disebut telah menembak masyarakat sipil dan aparat keamanan, serta merusak fasilitas umum. Penembakan tersebut menjadi kontroversial karena warga meyakini korban adalah warga sipil, sedangkan TNI menyebut mereka sebagai anggota OPM yang berbahaya.

Analisis Level Ancaman

Senjata: senjata ringan
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: terorganisir
Jaringan: lokal
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: SARA
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil

Perihal: Tiga orang tewas ditembak prajurit TNI di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan

Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut meliputi konflik antara TNI dan gerombolan OPM yang terus berlanjut, situasi politik dan sosial yang tidak stabil di daerah Papua, serta ketegangan antara aparat keamanan dan kelompok separatis. Pelaku kejadian tersebut kemungkinan adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam gerakan separatis yang bertujuan untuk meraih kemerdekaan bagi Papua. Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, perlu dilakukan pendekatan komprehensif yang melibatkan dialog, penyelesaian konflik secara damai, peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua, serta penguatan keamanan dan penegakan hukum yang lebih baik untuk mengatasi konflik bersenjata di daerah tersebut.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 1.08

Teks asli
Timika, Beritasatu.com – Tiga orang tewas ditembak prajurit TNI di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan pada Selasa (16/7/2024). TNI menyebut ketiga orang itu merupakan gerombolan OPM. Namun, kejadian itu memicu kerusuhan.

Warga membakar sejumlah kendaraan, termasuk mobil dinas TNI Polri pada Rabu (17/7/2024). Bahkan kendaraan dinas dandim Puncak Jaya, danyon RK 753/AVT, dan kendaraan Forkopimda lainnya ikut dirusak dan dibakar massa.

BACA JUGA

Jelang Hari Pertama Masuk Sekolah, OPM Bakar Gedung SMP di Papua
Seorang warga bernama Peni melaporkan situasi di Puncak Jaya berangsur kondusif pasca-kerusuhan. Namun, aktivitas masyarakat lumpuh dan membuat daerah itu seperti kota mati.

“Mulai aman tetapi suasana masih mencekam. Kayak kota mati,” kata Peni dihubungi lewat pesan instan.

Adapun tiga orang yang dilaporkan tewas tertembak, yaitu Dominus Enumbi, Tonda Wanimbo, dan Pemerinta Morib. Morib diketahui merupakan kepala kampung Porbalo, Distrik Dokome, Kabupaten Puncak Jaya.

Penembakan ketiga orang tersebut memicu kerusuhan. Massa yang turun melakukan protes di jalan-jalan utama di Mulia, ibu kota Puncak Jaya, meyakini ketiga korban merupakan warga sipil.

Sementara Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan justru mengeklaim TNI berhasil melumpuhkan tiga orang gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Ketiganya disebut kerap menembak masyarakat sipil dan aparat keamanan TNI Polri, serta merusak fasilitas umum.

Candra mengatakan, penindakan terhadap gerombolan OPM itu berawal ketika salah satu anggota OPM Teranus Enumbi bersama beberapa anggotanya memasuki permukiman warga di kampung Karubate, Distrik Muara dengan membawa senjata api.

“Oleh karenanya, dengan respons cepat aparat keamanan Satgas Yonif RK 753/AVT melakukan penindakan terhadap gerombolan OPM tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu.

Menurut Candra, gerombolan OPM ini dilumpuhkan karena melakukan perlawanan dengan berusaha menembak aparat TNI saat akan ditangkap di sekitar kios milik warga di Puncak Jaya. Prajurit TNI melumpuhkan dan menembak gerombolan tersebut.

BACA JUGA

Kontak Tembak dengan OPM di Maybrat, Satgas TNI Kuasai Markas OPM
Candra mengungkap identitas ketiga orang anggota OPM yang tewas tertembak, yaitu SW (33), YW (41), dan DW (36). Aparat TNI juga mengamankan satu pucuk senjata api laras pendek rakitan serta bendera bintang kejora.

“Sedangkan Teranus Enumbi, pimpinan kelompok tersebut berhasil lolos melarikan diri,” pungkasnya.