Rangkuman:
WHAT: Penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Senus Lepitalen di Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
WHO: Senus Lepitalen (korban), Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani.
WHEN: Hari Kamis, 12-05-2023 (tanggal penyanderaan sebelumnya) & Kamis pagi (tanpa tanggal pasti penembakan).
WHERE: Kampung Calap, Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
HOW/Chronology: Senus Lepitalen sebelumnya menjadi korban penganiayaan dan penyanderaan oleh KKB pada tanggal 12 Mei 2023 di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang. Kemudian, Senus Lepitalen ditembak oleh salah satu anggota KKB saat sedang di rumahnya di Borme. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka di kampung Calap.
WHY: Penembakan terhadap Senus Lepitalen diduga terkait dengan konflik antara KKB dan warga serta tindakan sebelumnya yang dilakukan terhadap karyawan PT. IBS oleh KKB.
Analisis Level Ancaman
Senjata: senjata api laras pendekSarana: tanpa kendaraanMetode: terorganisirJaringan: lokalDukungan: dalam negeriBisnis: tak berbisnisSkill: terlatihJenis Aktor: bukan negaraKepentingan: SARAIntensitas: insidentalKomitmen: terencanaInstrumen: fisikTarget: individu sipil
Perihal: Penembakan terhadap warga Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan
Opini dan Prediksi: Pelaku dalam kejadian ini dimungkinkan merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata yang memiliki agenda terorisme atau pemberontakan terhadap pemerintah daerah. Faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa tersebut bisa meliputi kesenjangan sosial, ketidakpuasan terhadap pemerintah, ajaran radikal, ketidakstabilan keamanan, serta konflik politik dan ideologis. Pelaku dalam kasus ini mungkin merupakan individu atau kelompok yang ingin menciptakan ketakutan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut. Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain adalah peningkatan keamanan, penegakan hukum yang tegas, upaya rekonsiliasi sosial, pembangunan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan, serta edukasi masyarakat terkait perdamaian dan toleransi. Coordinasi yang baik antara pihak keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat juga penting untuk menjaga stabilitas dan keamanan di daerah yang rentan konflik.
Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 1.08
Teks asli
Jayapura (ANTARA) – Kelompok kriminal bersenjata atau OPM dilaporkan melakukan penembakan terhadap seorang warga Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan pada Kamis lalu saat korban berada di dalam rumahnya.
“KKB dilaporkan menembak Senus Lepitalen, warga Borme hingga tewas,” kata Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Rahmadani dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jayapura, Jumat.
“Dari laporan yang diterima penembakan yang terjadi Kamis pagi itu saat korban sedang berada di depan perapian untuk menghangatkan badan , tiba-tiba terdengar ada yang mengetuk pintu sehingga korban berdiri untuk membukanya, namun langsung ditembak oleh salah seorang yang berada di depan pintu,” kata Kasatgas.
Dijelaskan dia, korban ditembak menggunakan senjata api laras pendek dan kena di bagian dada.
Jenazah Senus Lepitalen saat ini disemayamkan di rumah duka di kampung Calap, Distrik Borme.
Almarhum Senus Lepitalen, merupakan salah satu korban penganiayaan dan penyanderaan karyawan PT. IBS yang dilakukan KKB tanggal 12 Mei 2023 lalu, di Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, jelas Kombes Faizal Rahmadani
Penyanderaan terhadap para pekerja itu terjadi sesaat setibanya di Okbab menggunakan pesawat milik Elang Air.
Pesawat yang membawa enam penumpang yaitu Kadis Kominfo Pegunungan Bintang Alferus Sanuari, tiga karyawan PT IBS yakni Benjamin Sembiring, Asmar dan Feryan Erlangga serta staf Distrik Okbab Peas Kulka serta warga Distrik Borme Senus Lepitalem.
Sesaat setibanya di lapangan terbang Okbab, tiba-tiba datang sekelompok orang yang membawa senjata tajam seperti parang kemudian menyerang para karyawan PT. IBS hingga akhirnya mengalami luka-luka.
Kadis Kominfo Pegunungan Bintang dan seorang karyawan PT. IBS yaitu Benyamin Sembiring diizinkan kembali ke Oksibil dengan menggunakan pesawat yang sama dan melaporkan insiden yang dialami ke Polres Pegubin.