Level Ancaman: 1.17

Insiden penculikan anak di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan yang menyebabkan sembilan warga sipil tewas.

Rangkuman:
WHAT: Insiden penculikan anak di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan yang menyebabkan sembilan warga sipil tewas.
WHO: Sembilan warga sipil yang tewas dan enam warga terluka, serta aparat kepolisian, TNI, dan anggota Brimob.
WHEN: Kamis, belum diketahui tanggal pastinya, pada malam hari.
WHERE: Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
HOW/Chronology: Insiden berawal saat sebuah mobil penjual kelontong dihentikan oleh warga karena diduga akan melakukan penculikan anak. Aparat kepolisian dipimpin oleh Kapolres Jayawijaya datang ke lokasi untuk menangani kasus tersebut dan membawa terduga pelaku. Namun, situasi memanas ketika massa berteriak dan menyerang anggota, menyebabkan penguatan dari Wamena dan tim dari TNI serta Brimob datang. Massa menjadi anarkis dengan melakukan pembakaran di sekitar tempat kejadian dan mengakibatkan korban tewas dan terluka.
WHY: Insiden terjadi karena dugaan penculikan anak yang membuat reaksi emosional dan aksi anarkis dari massa setempat.

Analisis Level Ancaman

Senjata: senjata tajam
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: terorganisir
Jaringan: lokal
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: tidak diketahui
Kepentingan: SARA
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil

Perihal: Insiden penyerangan dan pembakaran massa di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan

Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut bisa termasuk ketegangan antar kelompok atau kesukuan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu, serta mungkin adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah atau kekuasaan yang ikut memicu aksi kekerasan. Dalang atau pelaku pada kejadian ini mungkin adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan politik atau SARA tertentu yang ingin menggalang dukungan atau menciptakan ketegangan di wilayah tersebut. Untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut di masa depan, diperlukan peningkatan pengawasan keamanan, dialog antar kelompok atau suku, serta penindakan yang tegas terhadap pelaku kekerasan untuk memberikan efek jera dan menegakkan hukum secara adil dan transparan.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 1.17

Teks asli
Timika (ANTARA) – Sembilan warga dilaporkan tewas sesaat setelah merebaknya isu penculikan anak di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Adi Prabowo di Timika, Kamis malam mengatakan selain menyebabkan sembilan warga sipil tewas, insiden tersebut juga mengakibatkan enam warga terluka dan sejumlah rumah dan kios dibakar massa.

Dari laporan yang diterima insiden itu berawal sekitar pukul 12.30 WIT saat mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma karena diduga akan melakukan penculikan anak.

Mendapat laporan tersebut, anggota yang dipimpin Kapolres Jayawijaya langsung ke TKP dan berupaya untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan membawa terduga pelaku ke polres.

“Namun tiba-tiba ada yang berteriak dan menyerang anggota sehingga meminta penguatan dari Wamena,” kata Benny.

Dia menjelaskan tidak beberapa lama kemudian datang personel baik dari TNI dan anggota Brimob, namun massa makin anarkis dengan melakukan pembakaran di sekitar TKP sehingga terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan.

Akibatnya dari sembilan korban yang meninggal dilaporkan tujuh meninggal akibat luka tembak.

“Massa brutal dengan menyerang warga dengan berbagai senjata tajam dan senjata tradisional serta melempar baru hingga menyebabkan beberapa diantaranya terluka, ” jelas Benny.

Ditambahkan, ada sejumlah kios dan rumah warga yang dibakar, namun pastinya berapa hingga kini belum ada laporan lengkap.

“Saat ini anggota masih bersiaga dengan melakukan patroli guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Benny.