Level Ancaman: 1.248

Fredy Pratama, gembong narkoba jaringan internasional, masih buron dan terus menyuplai narkoba ke Jakarta.

Rangkuman:
WHAT: Fredy Pratama, gembong narkoba jaringan internasional, masih buron dan terus menyuplai narkoba ke Jakarta.
WHO: Fredy Pratama, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan kepolisian dari Thailand, Malaysia, dan Australia.
WHEN: Senin, 06-05-2024.
WHERE: Jakarta, Sunter (clandestine lab), Thailand (Fredy Pratama bersembunyi di hutan).
HOW/Chronology: Fredy Pratama masih buron dan berada di Thailand, di dalam hutan. Ia terus menyuplai bahan baku narkoba ke Jakarta, yang diproduksi oleh anak buahnya. Polri mengungkap bahwa clandestine lab di Sunter, Jakarta Utara, masih dikendalikan oleh Fredy Pratama. Kasus TPPU istri Fredy Pratama ditangani oleh kepolisian Thailand.
WHY: Fredy Pratama terus melakukan kegiatan ilegal karena dana keuangannya sudah menipis dan dia kehabisan modal.

Analisis Level Ancaman

Senjata: narkoba
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: terorganisir
Jaringan: internasional
Dukungan: luar negeri
Bisnis: narkoba
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: kekayaan
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil

Perihal: Fredy Pratama masih buron dan masih aktif dalam menyuplai narkoba serta melakukan pencucian uang.
Opini dan Prediksi: Kejadian serupa dalam kasus penyalahgunaan narkoba dan pencucian uang telah terjadi sebelumnya di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Prediksi kejadian serupa dapat terjadi lagi di masa depan karena sifat bisnis ilegal seperti ini cenderung terus berlanjut, terutama jika pelaku masih dalam kebebasan dan memiliki jaringan yang kuat. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya kejadian serupa termasuk kurangnya kerja sama internasional, minimnya penegakan hukum yang efektif, serta tingginya permintaan pasar terhadap narkoba.

Teks asli
JAKARTA, KOMPAS.com – Gembong narkoba jaringan internasional Fredy Pratama hingga kini masih buron. Kepolisian Republik Indonesia (Polri), bersama Kepolisian Thailand, Malaysia dan Australia memutuskan bekerjasama untuk menangkap buronan itu.
Direktur Tindak Pidana NarkobaBareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa menjelaskan, dia bersama petinggi kepolisian dari tiga negara sudah menggelar pertemuan pada akhir April 2024 untuk membahas perkembangan penyidikan masing-masing negara.
“Hasil pertemuan kami dengan kepolisian Australia, Malaysia dan Thailand menjelaskan bahwa Fredy Pratama masih berada di Thailand, dan masih berada di dalam hutan,” ujar Mukti di Bareskrim Polri, Senin (6/5/2024) kemarin.
Dari tempat persembunyiannya itu, Fredy juga masih cukup gencar menyuplai bahan baku narkoba, termasuk ke Jakarta. Pengiriman dilakukan oleh anggota jaringannya, untuk diproduksi oleh anak buahnya.
Mukti mencontohkan clandestine lab di Sunter, Jakarta Utara, yang digerebek oleh Satgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN) Polri beberapa waktu lalu masih berada di bawah kendali Fredy Pratama.
“Kenapa Fredy Pratama gencar sekarang mengirim barang dan membuat clandestine lab di Jakarta? karena dana keuangannya sudah menipis. Dia sudah kehabisan modal,” kata Mukti.
Polisi Thailand tangani TPPU
Dalam pertemuan antara kepolisian itu, Polri juga bersepakat untuk menyerahkan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) istri Fredy Pratama ditangani oleh kepolisian Thailand.
Polri sebelumnya sudah menyelidiki kasus TPPU atau money laundry oleh istri Fredy, tetapi hasil sementara menunjukkan bahwa pencucian uang itu berlangsung di Thailand.