Level Ancaman: 1.44

Bentrok antara anggota Polres Tual dan Brimob di Kota Tual, Maluku.

Rangkuman:
WHAT: Bentrok antara anggota Polres Tual dan Brimob di Kota Tual, Maluku.
WHO: Para anggota Polres Tual dan Brimob.
WHEN: Hari Minggu, 28-07-2024 malam.
WHERE: Kota Tual, Maluku.
HOW/Chronology: Bentrokan terjadi setelah kegiatan patroli dan razia oleh anggota Polres Tual. Seorang warga melaporkan kejadian ke temannya, yang kemudian membawa 30 orang untuk menyerang polisi, diduga termasuk anggota Brimob. Insiden tersebut membuat masyarakat panik dan berlarian menyelamatkan diri.
WHY: Insiden ini diduga bermula dari razia knalpot racing yang berujung pada penyerangan terhadap polisi oleh sekelompok orang, termasuk anggota Brimob. Masyarakat pun menyatakan keprihatinan atas kejadian tersebut dan menagih tindakan tegas dari pihak kepolisian.

Analisis Level Ancaman

Senjata: senjata api
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: terorganisir
Jaringan: lokal
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: SARA
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: aparat sipil

Perihal: Bentrokan antara anggota Polres Tual dan Brimob di Kota Tual, Maluku

Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut mungkin meliputi ketegangan antara dua kelompok aparat keamanan yang berbeda, kurangnya koordinasi dan komunikasi antarinstansi, serta rendahnya kontrol atas penggunaan kekuatan paksa. Dalang atau pelaku pada kejadian ini tampaknya adalah oknum-oknum anggota aparat yang terlibat dalam bentrokan. Untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan, penting untuk meningkatkan pelatihan dan pengawasan terhadap anggota kepolisian, memperkuat sistem pengawasan internal, serta mendorong budaya dialog dan penyelesaian konflik secara damai antara pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, perlu adanya evaluasi mendalam tentang kebijakan penggunaan senjata api yang dilakukan oleh aparat keamanan.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 1.44

Teks asli
VIVA – Bentrok antara anggota Polres Tual dan Brimob pecah di Kota Tual, Maluku pada Minggu, 28 Juli 2024 malam.

Bentrokan yang melibatkan para anggota Korps Bhayangkara ini menyebabkan masyarakat sekitar menjadi panik dan ketakutan.

1. Bentrok menggunakan senjata api

Dalam bentrokan tersebut para anggota Polri itu diduga menggunakan senjata api untuk saling menyerang.

Hal ini diketahui dari video yang beredar di media sosial, salah satunya dibagikan akun X (Twitter) @Heraloebss. Dalam video itu terdengar jelas suara tembakan, hingga berulang kali.

“Suara Tembakan dari Senjata yang dibeli menggunakan Pajak Rakyat terdengar berulang kali, hingga membuat warga panik dan berlari menyelamatkan diri,” demikian narasi unggahan.

2. Awal mula kejadian

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Aries Aminnullah mengkonfirmasi adanya insiden bentrokan tersebut dan menjelaskan mengenai kronologinya. Menurutnya peristiwa itu terjadi usai berlangsung kegiatan patroli dan razia yang dilakukan oleh anggota Polres Tual.

“Ada patroli, terus ada razia knalpot racing, kemudian ada yang diamankan, namun ada yang lari (dia) melaporkan kejadian ke teman. (Lalu) temannya tiga puluh orang nyerang polisi. Indikasinya ada anggota Brimob. Kemudian terjadi penyerangan itu,” kata Aries kepada awak media.

Personel Brimob (foto ilustrasi)
Personel Brimob (foto ilustrasi)

3. Kepala desa minta Kapolri tarik Brimob dari Kota Tual

Kepala Desa Dullah Selatan, Kota Tual, Carles Tarenten menyesalkan adanya insiden saling serang yang dilakukan anggota Polres Tual dan Brimob.

“Harusnya aparat keamanan itu menjaga masyarakat. Kami minta Kapolda dan Kapolri segera menarik Brimob Resimen II BKO dari Kota Tual, supaya Kota Tual lebih stabil,” ungkapnya kepada wartawan.

4. Insiden serupa sering terjadi

Menurut Carles Tarenten insiden ini bukan kali pertama dijumpai, melainkan sering terjadi. Sebelumnya anggota Brimob sempat terlibat perkelahian dengan masyarakat sipil. Beruntung, kata dia, dapat dimediasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Ilustrasi tembakan.
Ilustrasi tembakan.

5. Warga desak Kapolri pecat anggota yang terlibat bentrok

Suasana mencekam terasa oleh sebagian jemaat Gereja yang baru selesai menjalankan ibadah malam. Kebetulan lokasi bentrok dekat dengan Gereja Maranatha.

Suara mencekam karena terdengar letusan senpi hingga teriakan aparat yang berlari membuat jemaat panik karena tak bisa keluar dari gereja.

“Iya, Pimpinan dari Polri harus mengambil sikap tegas dengan melakukan pemecatan terhadap oknum-oknum anggota ini, umat sementara Ibadah mereka melepas rentetan tembakan pas di depan gereja akhirnya umat panik, atas kejadian ini memang sudah keterlaluan,” ucap salah satu warga kepada wartawan Minggu, 23 Juli malam.