Aksi seruan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu terkait efisiensi program Makan Bergizi Gratis di Simpang Lima, Ratu Samban.
WHAT: Aksi seruan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu terkait efisiensi program Makan Bergizi Gratis di Simpang Lima, Ratu Samban.
WHO: Puluhan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Presiden Mahasiswa UMB Muhammad Mufti Hasyid.
WHEN: Hari Rabu, 19-02-2025 Sore.
WHERE: Simpang Lima, Ratu Samban, Bengkulu, Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
HOW/Chronology: Puluhan mahasiswa UMB melakukan aksi seruan mimbar bebas dengan spanduk bertuliskan ‘Efesiensi Ndasmu’ dan ‘Gemoy Berulah’. Presiden Mahasiswa UMB menyampaikan ketidaksesuaian program Makan Bergizi Gratis dengan kebutuhan masyarakat, serta menuntut perubahan kebijakan Presiden terkait efisiensi program KIP kuliah dan reformasi agraria. Aksi ini juga dilakukan di desa Padang Kuas, kabupaten Seluma, terkait permasalahan agraria.
6. Mengapa terjadi: Mahasiswa melakukan aksi ini untuk menyuarakan tuntutan terhadap efisiensi program Makan Bergizi Gratis yang dianggap tidak efektif serta menuntut perubahan kebijakan terkait KIP kuliah dan reformasi agraria untuk meningkatkan prioritas-program yang dianggap lebih dibutuhkan.
Analisis Level Ancaman
Senjata: tanpa senjataSarana: tanpa kendaraanMetode: terorganisirJaringan: lokalDukungan: dalam negeriBisnis: tak berbisnisSkill: terlatihJenis Aktor: bukan negaraKepentingan: politikIntensitas: kadang-kadangKomitmen: terencanaInstrumen: fisikTarget: individu sipil
Perihal: Aksi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu menggelar aksi seruan untuk efisiensi makan bergizi gratis.
Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa ini antara lain adalah ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah terkait program makan bergizi gratis yang dianggap tidak efisien dalam menyentuh masyarakat yang membutuhkan. Pelaku dari aksi ini adalah mahasiswa yang berkomitmen untuk menuntut perubahan kebijakan dan reformasi dalam bidang pendidikan serta agraria. Untuk mencegah terulangnya peristiwa ini di masa depan, pemerintah sebaiknya lebih proaktif mendengar aspirasi masyarakat, berdialog dengan pihak-pihak terkait, dan melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap program-program sosial yang ada.