Level Ancaman: 0.89

Pengungkapan kasus penyelundupan benih lobster.

Rangkuman:
WHAT: Pengungkapan kasus penyelundupan benih lobster.
WHO: Masyarakat yang memberikan informasi, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandara Soetta, pelapor, terduga pelaku berinisial OP, sindikat penyelundup benih lobster.
WHEN: Hari Kamis, 03-10-2024 22.00 WIB.
WHERE: Kantor Airnav Indonesia (Perum LPPNPI), Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Provinsi Banten.
HOW/Chronology: Informasi dari masyarakat tentang pengiriman ilegal benih lobster di depan kantor Airnav Indonesia. Satreskrim Polresta Bandara Soetta melakukan penyelidikan dan menemukan kendaraan Toyota Avanza yang berisi benih bening lobster. Terduga pelaku (OP) ditangkap dengan barang bukti pengiriman benih lobster yang dikemas. Pelaku mengaku sudah melakukan pengiriman lebih dari lima kali dan mengaku bekerja untuk sindikat penyelundup benih lobster.
WHY: Penyelundupan benih lobster terjadi karena adanya sindikat yang terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut, dimana pelaku bekerja atas perintah sindikat untuk menyelundupkan benih lobster ke luar negeri.

Analisis Level Ancaman

Senjata: tanpa senjata
Sarana: mobil
Metode: terorganisir
Jaringan: nasional
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: kekayaan
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil

Perihal: Kasus penyelundupan benih lobster di depan Kantor Airnav Indonesia, Kelurahan Karang Anyar, Tangerang.

Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa tersebut termasuk kurangnya pengawasan di area pelabuhan udara, adanya sindikat penyelundupan yang terorganisir, serta keberadaan permintaan pasar luar negeri terhadap benih lobster. Dalang atau pelaku yang mungkin terlibat adalah sindikat penyelundupan internasional yang memanfaatkan orang seperti pelaku OP sebagai eksekutor dalam aksi penyelundupan. Untuk mencegah kejadian serupa, diperlukan peningkatan pengawasan di pintu keluar negara, kerjasama antarnegara dalam pemberantasan penyelundupan, serta penegakan hukum yang tegas bagi para pelaku dan sindikat penyelundupan. Edukasi kepada masyarakat juga penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian sumber daya laut.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 0.89

Teks asli
Ia menerangkan pengungkapan kasus penyelundupan benih lobster itu berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan adanya kegiatan pengiriman ilegal benih lobster di area depan Kantor Airnav Indonesia (Perum LPPNPI) di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
“Pada hari Kamis, tanggal 3 Oktober 2024, sekitar pukul 22.00 WIB, pelapor mendapatkan informasi perihal dugaan akan ada pengiriman benih bening lobster (BBL) ke luar negeri melalui Bandara Soekarno Hatta,” katanya.
Kemudian, jajaran penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandara Soetta sekitar pukul 23.15 WIB langsung melakukan penyelidikan ke tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan satu unit kendaraan jenis Toyota Avanza yang berisikan satu koper dan lima kantong plastik berisi benih bening lobster.
Atas penemuan barang bukti itu, polisi juga mengamankan satu orang terduga pelaku berinisial OP (47), warga Kabupaten Pandeglang, Banten.
“Pelaku mengakui jika aksinya sudah berhasil melakukan pengiriman lebih dari lima kali,” ucapnya.
Ronald mengungkapkan dari hasil interogasi, terduga pelaku mengaku diperintah seseorang (saat ini dalam pencarian polisi) yang merupakan sindikat dan spesialis penyelundupan benih bening lobster ke luar negeri.
“Pelaku membawa benih bening lobster dikemas dengan menggunakan koper dari daerah Binuangen Malingping menuju Bandara Soekarno Hatta yang akan dikirim keluar negeri,” tuturnya.
Barang bukti yang disita polisi dari pengungkapan ini, antara lain satu unit koper, satu tabung oksigen, satu set aerator (4 gulungan selang dan batu udara), satu kotak styrofoam, satu gulungan bubble wrap aluminium, satu gulungan plastik wraping, satu corong plastik, tiga keranjang plastik, satu ember, 15 plastik berisikan es batu, tiga kantong plastik hitam ukuran besar, dan satu galon.