Level Ancaman: 0.53

BH (52), pemilik usaha rental mobil, menjadi korban amuk massa di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.

Rangkuman:
WHAT: BH (52), pemilik usaha rental mobil, menjadi korban amuk massa di Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.
WHO: BH (52), SH (28), KB (54), ES (37), warga Jakarta, serta massa yang melakukan amuk.
WHEN: Hari Kamis, 06-06-2024 pukul 18.30 WIB.
WHERE: Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia.
HOW/Chronology: BH dan tiga rekan datang ke desa Sumbersoko untuk mengambil mobil rental miliknya. Mereka dikira maling mobil Honda Mobilio, kemudian dikeroyok oleh massa hingga BH meninggal dunia.
WHY: BH dianggap sebagai maling mobil karena dicurigai ketika akan mengambil mobil miliknya yang tidak dikembalikan. Massa melakukan tindakan main hakim sendiri tanpa klarifikasi yang jelas.

Analisis Level Ancaman

Senjata: tanpa senjata
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: tidak terorganisir
Jaringan: lokal
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: lain-lain
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil

Perihal: Kejadian pemilik usaha rental mobil dibunuh oleh massa setelah disangka maling mobil di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Opini dan Prediksi: Berdasarkan fakta-fakta tersebut, terlihat bahwa kejadian tersebut dipengaruhi oleh kesalahpahaman dan kekerasan yang dilakukan oleh massa yang melakukan main hakim sendiri. Dalang pada kejadian ini adalah masyarakat yang melakukan aksi kekerasan terhadap korban yang sebenarnya merupakan pemilik mobil rental yang mencoba mengambil mobilnya yang belum dikembalikan. Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, penting untuk meningkatkan pemahaman hukum masyarakat terkait penegakan hukum yang benar dan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri. Edukasi mengenai pentingnya tidak melakukan kekerasan dan penyelesaian konflik secara damai juga perlu ditingkatkan dalam upaya mencegah terulangnya kejadian ini. Promosi kesadaran hukum dan penegakan hukum yang adil dan transparan di masyarakat juga sangat penting.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 0.53

Teks asli
Nasib nahas dialami BH (52), pemilik usaha rental mobil asal Jakarta, yang menjadi korban amuk massa di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2024).

BH tewas setelah dikeroyok warga karena disangka maling mobil. Padahal, BH berniat mengambil mobil rental miliknya yang tidak dikembalikan.

Sementara itu, tiga rekan BH, yaitu SH (28), KB (54), dan ES (37) mengalami luka-luka dan mendapat perawatan di rumah sakit.

Berikut sejumlah fakta kasus tewasnya bos rental mobil di Sukolilo, Pati, setelah menjadi korban main hakim sendiri.

### 1. Kronologi

Pemilik usaha rental mobil, BH, mendatangi Desa Sumbersoko, Sukolilo, Pati bersama tiga rekannya untuk mengambil mobil miliknya pada Kamis (6/6/2024) siang.

Para korban adalah BH (52), warga Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, SH (28) warga Koja, Jakarta Barat, KB (54) warga Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, dan ES (37) warga Pulogadung, Jakarta Timur.

“Keterangan dari korban pengeroyokan yang masih bisa kami interogasi, awal mula mereka berangkat dari Jakarta menuju Pati diajak saudara BH untuk mengambil mobil rentalan milik saudara BH,” kata Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Muhammad Alfan Armin, Jumat (7/6/2024).

Korban dikira maling saat hendak mengambil Honda Mobilio yang berada di depan rumah salah satu warga.

Menurut laporan Tribun Jateng, BH dan tiga temannya dihajar massa sampai babak belur berdarah-darah karena dicurigai sebagai pencuri mobil.

BH meninggal dunia pada Kamis pukul 18.30 WIB setelah sempat dilarikan ke RSUD Kayen.

Adapun SH, KB, dan ES saat ini menderita luka-luka di sekujur tubuh dan dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.

### 2. Lacak Keberadaan Mobil Pakai GPS

Korban berhasil melacak keberadaan mobil Honda Mobilio di Pati berkat GPS di mobil tersebut. Mereka mendatangi lokasi dengan mengendarai mobil Daihatsu Sigra berwarna putih.

“Sampai lokasi, mereka menemukan mobil itu dan langsung mengambilnya dengan kunci cadangan,” ucap Alfan. Mereka langsung mengambil mobil tersebut dengan kunci cadangan tanpa menyampaikan pemberitahuan terlebih dahulu.

Apes, warga yang melihat mereka meneriaki maling sehingga mereka dikejar dan dianiaya massa. Mobil Daihatsu Sigra yang mereka bawa pun dibakar massa.

Polsek Sukolilo yang mendapat laporan segera datang meredam amuk massa dan melakukan evakuasi terhadap korban. Satreskrim Polresta Pati menggelar olah TKP kasus bos rental mobil tewas diamuk massa karena dikira maling di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (7/6/2024).

### 3. Dua Provokator Diamankan

Alfan mengungkapkan, dengan adanya korban luka dan meninggal, pihaknya melakukan penyelidikan. Saat ini kepolisian telah menahan dua orang yang diduga sebagai provokator terkait pengeroyokan.

“Sementara dua orang yang kami amankan, tidak menutup kemungkinan akan ada yang kami amankan lagi. Proses penyidikan masih berjalan, sementara hasil yang kami dapat seperti itu,” tegas Alfan.

### 4. Pengakuan Pemilik Rumah TKP

Setelah melacak posisi mobilnya, BH dan tiga rekannya menemukan mobil Honda Mobilio putih terparkir di depan rumah warga. Diketahui rumah tersebut merupakan kediaman Aris. Aris kemudian diperiksa kepolisian.

Aris mengaku mobil itu dia pinjam dari seorang teman. “Kejadian sekitar pukul 13.00 WIB, saya saat itu sedang bekerja, tidak di rumah. Istri dikabari warga, mobil dibawa kabur sama para pelaku,” kata Aris di kediamannya, Kamis (6/6/2024) malam.

Dia menyebut, saat kejadian, mobil yang dia pinjam dari seorang teman itu tengah terparkir di depan rumah. Sementara, kuncinya berada di dalam kamar. “Itu bukan mobil saya. Saya cuma pinjam,” ucap dia.

### 5. Viral di Media Sosial

Video pengeroyokan di Sukolilo, Pati viral di media sosial. ‘Sukolilo’ bahkan sempat menjadi trending topic di X (Twitter), Sabtu (8/6/2024). Dalam video yang beredar, empat pria terkapar di tengah kerumunan warga yang menghakimi. Sesekali beberapa orang di sana masih saja menghadiahi bogem mentah kepada keempat pria malang yang sudah tidak berdaya itu. Bahkan, batu berukuran besar tak luput dihantamkan juga ke salah satu korban bulan-bulanan warga itu.