Level Ancaman: 0.32

Petugas mengamankan sejumlah orang usai aksi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang yang berakhir ricuh.

Rangkuman:
WHAT: Petugas mengamankan sejumlah orang usai aksi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang yang berakhir ricuh.
WHO: Polisi, kelompok Anarko, mahasiswa, buruh, Gubernur Jawa Tengah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah.
WHEN: Hari Kamis, 01-05-2025.
WHERE: Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah.
HOW/Chronology: Aksi Hari Buruh berlangsung damai hingga berakhir ricuh setelah sekelompok massa provokator yang diduga Anarko dan mahasiswa melakukan provokasi terhadap petugas. Mereka membakar ban, melempari petugas dengan batu dan botol, sehingga polisi melakukan tindakan tegas untuk membubarkan aksi.
WHY: Terjadi ricuh setelah kelompok provokator yang diduga Anarko dan mahasiswa menyusup dalam aksi buruh dan melakukan tindakan provokatif terhadap petugas, menyebabkan keadaan tegang dan akhirnya berujung pada pembubaran aksi oleh polisi.

Analisis Level Ancaman

Senjata: senjata tumpul
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: tidak terorganisir
Jaringan: lokal
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: tidak terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: politik
Intensitas: sesekali
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: aparat sipil

Perihal: Kericuhan yang terjadi pada aksi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang akibat provokasi sekelompok massa yang diduga dari kelompok Anarko dan mahasiswa yang menyusup ke dalam massa buruh.

Opini dan Prediksi: Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya peristiwa ini antara lain adanya kelompok yang memanfaatkan aksi damai untuk melakukan provokasi dengan tujuan menimbulkan kerusuhan dan ketegangan. Kelompok provokator tersebut diduga berasal dari kelompok Anarko dan mahasiswa yang menyusup ke dalam aksi buruh. Dalang atau pelaku utama dalam kericuhan ini adalah kelompok yang menyusup dan memprovokasi massa buruh. Pencegahan kejadian serupa di masa depan dapat dilakukan dengan meningkatkan pengawasan dan pengamanan selama aksi massa, melakukan penyaringan peserta aksi untuk mencegah penyusupan kelompok yang berpotensi memprovokasi, serta membangun komunikasi yang baik antara penyelenggara aksi, peserta, dan aparat keamanan agar aspirasi dapat disampaikan dengan damai tanpa adanya provokasi. Pendidikan dan sosialisasi mengenai cara penyampaian aspirasi yang damai juga penting untuk meminimalisir potensi kericuhan.

Level ancaman relatif terhadap keamanan nasional = 0.32

Teks asli
Petugas mengamankan sejumlah orang usai aksi Hari Buruh di Semarang, Kamis (1/5/2025), yang berakhir ricuh. (ANTARA/I.C. Senjaya)
Semarang (ANTARA) – Polisi mengamankan sejumlah orang yang diduga sebagai provokator dalam aksi Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Kamis, yang berakhir ricuh.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. M. Syahduddi mengatakan sejumlah provokator yang diamankan diduga merupakan kelompok Anarko dan mahasiswa yang menyusup ke aksi buruh.
“Untuk jumlah pasti yang diamankan masih kami data dan mintai keterangan,” tambahnya.
Ia menjelaskan aksi buruh yang digelar sejak pagi hingga sore berlangsung lancar dan damai.
“Saat buruh akan mengakhiri aksi, sekelompok massa yang diduga berasal dari Anarko dan mahasiswa melakukan provokasi terhadap petugas yang mengamankan aksi,” katanya.
Kelompok yang menyusup tersebut, lanjut dia, memprovokasi dengan membakar ban hingga melempari petugas dengan batu dan botol.
Polisi, menurut dia, melakukan tindakan tegas dengan membubarkan aksi yang masuk dalam kategori anarkis.
Sementara Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto menambahkan aksi yang digelar buruh sebenarnya sudah berjalan aman dan damai.
“Bahkan aspirasi para buruh juga diterima langsung oleh Gubernur Jawa Tengah,” katanya.
Kepolisian sendiri masih mendalami motif provokasi dari kelompok yang diduga menyusup dalam aksi buruh tersebut.
Sebelumnya, polisi membubarkan aksi memperingati Hari Buruh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, pada Kamis sore, setelah diduga muncul aksi provokasi oleh sekelompok massa berpakaian hitam di tengah para buruh.
Sekelompok orang berpakaian hitam kemudian ikut bergabung ke dalam massa aksi sekitar pukul 15.00 WIB.
Kericuhan pecah setelah kelompok buruh akan membubarkan diri setelah menyelesaikan aksi.