Rangkuman:
WHAT: Ada lima gadis cantik asal Manado yang nyaris dijual ke Kendari dalam kasus perdagangan manusia.
WHO: Lima gadis cantik asal Manado, perempuan yang diduga sebagai otak perdagangan manusia, Pihak Polda Sulut, dan Polsek Bandara Sam Ratulangi.
WHEN: Senin, 18-07-2016 10:30 WITA.
WHERE: Bandara Sam Ratulangi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
HOW: Kelima gadis diketahui akan diberangkatkan ke Kendari untuk bekerja sebagai wanita penghibur di sebuah kafe. Mereka diamankan di depan pintu keberangkatan Bandara Sam Ratulangi sesaat sebelum keberangkatan.
WHY: Kelima gadis ini menjadi korban perdagangan manusia karena direkrut dengan iming-iming penghidupan yang lebih baik dan diberikan uang sebagai jalan keluar.
Opini: Kejadian ini sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan bahwa perdagangan manusia masih terjadi dan menyasar para gadis muda. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap modus operandi perdagangan manusia dan memberikan perlindungan bagi para korban yang rentan.
Analisis Level Ancaman:
Senjata: tanpa senjata
Sarana: tanpa kendaraan
Metode: terorganisir
Jaringan: nasional
Dukungan: dalam negeri
Bisnis: tak berbisnis
Skill: terlatih
Jenis Aktor: bukan negara
Kepentingan: pribadi
Intensitas: insidental
Komitmen: terencana
Instrumen: fisik
Target: individu sipil
Perihal: Lima gadis cantik asal Manado nyaris dijual ke Kendari sebagai wanita penghibur di sebuah kafe.
Opini dan Prediksi: Kejadian serupa perdagangan manusia sudah pernah terjadi di masa lalu. Prediksi kejadian serupa masih bisa terjadi di masa depan, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap praktik perdagangan manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya kejadian serupa antara lain ketidakadilan sosial, ketidaktahuan masyarakat akan hak-hak individu, serta rendahnya kesadaran akan bahaya perdagangan manusia.
Teks asli
Lima Gadis Cantik Manado Nyaris Dijual ke Kendari
MANADO – Lima gadis cantik asal Manado menjadi korban perdagangan manusia di Kendari. Kelima gadis tersebut yakni Brenda (18), warga Karombasan Selatan Lingkungan I, Kecamatan Wanea, Marlina (25) warga Korumba, Kecamatan Mandonga Kota Kendari.
Kemudian Vania (18) warga Desa Lompat Baru Jaga I, Kecamatan Motoling Minahasa Selatan (Minsel), MS alias Marchela (19) warga Kelurahan Tikala, Kecamatan Tikala dan MS alias Marselin, (18), warga Karombasan Selatan Lingkungan IV Kecamatan Wanea Kota Manado.
Namun, aksi perdagangan manusia itu berhasil dibatalkan Pihak Polda Sulut melalui Polsek Bandar udara (Bandara) Sam Ratulangi, Senin 18 Juli 2016.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, kelima gadis tersebut akan diberangkatkan dari Bandara Sam Ratulangi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara menuju kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang akan dipekerjakan sebagai wanita penghibur di sebuah kafe di Kota Kendari.
“Pada pukul 10.30 Wita di depan pintu keberangkatan Gate Satu Bandara Sam Ratulangi telah diamankan Lima orang gadis yang diduga korban perdagangan manusia,” ujar Kapolsek Bandara IPTU Jefrie H. Poluan, Selasa (19/7/2016).
Salah satu korban menerangkan, mereka akan diberangkatkan oleh seorang perempuan yang biasa di panggil mami berinisial JT.
Sebelumnya, mereka bertemu dengan JT di salah satu hotel yang ada di Kota Manado. “Kami diberikan uang Rp500 sebagai uang jalan,” ujarnya.
Semua yang diberangkatkan ke Kendari saat ini sudah diamankan di Polsek Kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado untuk dilakukan Pemeriksaan.